Kamis, 05 November 2009

Peran dan Mekanisme Aksi dari Habbatus sauda’ (Bagian 3)

6. Efek habbatus sauda’ terhadap sistem imunitas tubuh
Beberapa studi telah dilakukan untuk meneliti dan mengevaluasi efektivitas ekstrak nigella sativa pada sistem imun (kekebalan) tubuh manusia dan hasilnya membuktikan bahwa ekstrak nigella sativa dapat merangsang dan memperkuat sistem kekebalan tubuh manusia melalui peningkatan jumlah, mutu dan aktivitas sel-sel kekebalan tubuh manusia secara bermakna.
Salah satu studi yang dilakukan oleh El-Kadi dan Kandil melaporkan bahwa efek nigella sativa terhadap sistem imun tubuh setelah diberikan pada orang sehat dengan dosis 2 x 1 g/hari ternyata dapat memperkuat fungsi-fungsi imun tubuh, yang manifestasinya ditunjukkan dengan terjadinya perbaikan/peningkatan rasio sel limfosit T helper (Th-4), sel limfosit T suppressor (Ts-8) dan aktivitas sel natural killer (NK). Namun demikian, terdapat penurunan pada beberapa kadar immunoglobulin/antibody (seperti IgA, IgG, dan IgM). Studi lebih lanjut yang dilakukan oleh Haq, et al melaporkan bahwa efek ekstrak nigella sativa dapat memperkuat produksi interleukin-3 (IL-3) pada sel-sel limfosit manusia dan meningkatkan interleukin-1beta (IL-1β) yang dihasilkan pada sel-sel makrofage tubuh.
Studi lainnya pada kultur sel-sel limfosit yang dilakukan juga oleh Haq et al melaporkan bahwa ekstrak nigella sativa dan protein-protein yang terkandung di dalamnya dapat menghasilkan efek stimulator pada sistem imun tubuh yang sebanding dengan efek supressornya. Efek stimulator tersebut ditunjukkan dengan adanya protein-protein (P1 dan P2) dari ekstrak nigella sativa yang terfraksinasi (fractionated proteins), yang menghasilkan efektivtas maksimum pada kadar 10 αg/ml, dan produksi TNF-α (tumour necrotizing factors-α), baik pada sel-sel yang telah dan yang belum teraktivasi oleh mitogen (yang dapat menimbulkan mitosis/pembelahan sel). Sedangkan efek suppressor dari ekstrak nigella sativa tersebut ditunjukkan dengan terjadinya aktivasi sel-sel limfosit akibat adanya poked-weed mitogen (salah satu jenis zat yang bersifat mitogen). Studi tersebut juga melaporkan bahwa dari media kulturnya, yang terdiri dari sel-sel mononuclear (seperti makrofage dan limfosit) yang nonaktif pada darah perifer, ditunjukkan bahwa ekstrak nigella sativa dapat memproduksi banyak sekali sel-sel IL-1β (dengan tidak menunjukkan efek sekresi IL-4).
Studi lainnya yang dilakukan melalui pengamatan terhadap fraksi (bagian) kromatografi ethyl-acetate ekstrak ethanol nigella sativa juga telah dilaporkan bahwa ekstrak nigella sativa tersebut dapat memperkuat respons kekebalan sel tubuh manusia.
Studi-studi mutakhir lainnya melaporkan bahwa ekstrak nigella sativa dapat menghasilkan efek penghambatan pada aktivitas virus HIV (human immunodeficiency virus) yang dapat menyebabkan penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) - walaupun mekanisme yang mendasarinya belum dapat diidentifikasikan lebih lanjut, menyembuhkan penyakit-penyakit alergi dan asma bronkhial (melalui mekanisme-mekanisme penstimulasian sel-sel limfosit T helper-1 [Th-1] dan penghentian proses peradangan yang ditimbulkan oleh sel-sel eosinofil secara selektif pada aliran darah dan dinding saluran nafas), dan menyembuhkan penyakit-penyakit infeksi virus seperti flu, cacar, herpes, infeksi saluran kemih (akut dan kronis), penyakit peradangan pada pelvis/rongga panggul (neuroimmune appendicitis, Crohn’ disease [inflammatory bowel syndrome], dan kanker usus besar), dan kelumpuhan pada persarafan wajah akibat peradangan atau infeksi (cerebral facial palsy) – melalui mekanisme penstimulasian BCG-like Th-1.
Salah satu studi paling mutakhir terpublikasi yang dilakukan pada 152 pasien yang menderita penyakit alergi (rhinitis alergica) seperti pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, asma bronchial, dan dermatitis kontak alergi (eksim atopik pada kulit) oleh Kalus, U. et al yang dilakukan di Jerman tahun 2003 melaporkan bahwa ekstrak nigella sativa yang diberikan dalam bentuk kapsul dengan dosis 40 – 80 mg/kg/hari dengan cara diminumkan dapat menurunkan kepekaan individu terhadap rangsang alergi – yang ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai-nilai dari suatu skala yang mengukur kepekaan terhadap allergen, yaitu subjective severity of target symptoms, dan terbukti dapat digunakan sebagai terapi adjuvant (tambahan) untuk penyakit-penyakit alergi tersebut.
Penulis mendapatkan beberapa pengalaman klinis pada survei sekitar 20 sampai 30 pasien yang mengalami penurunan daya tahan tubuh, terutama pasien-pasien kanker yang sedang menjalani khemo/radioterapi dengan pengonsumsian habbatus sauda’ (berbentuk kapsul) dengan dosis pemberian 200 – 300 mg/kg berat badan, dibagi dalam 3 kali pemberian dengan cara diminumkan, setelah makan, dan dapat juga dikombinasi dengan minyak zaitun dan madu cair dengan dosis 3 kali dan takaran 1 sendok teh setelah makan.

7. Sebagai antiperadangan dan antinyeri
Banyak studi yang telah dilakukan untuk meneliti dan mengevaluasi efektivitas ekstrak nigella sativa sebagai antiinflamasi/peradangan dan antinyeri/analgesia, dan hasilnya membuktikan bahwa nigellone - suatu polimer karbonil dari thymoquinone, dithymoquinone, thymohydroquinone (zat-zat aktif yang terkandung dalam ekstrak nigella sativa) dapat berfungsi sebagai fasilitas antiinflamasi dan zat yang diharapkan untuk pencegahan dan pengontrolan pada penyakit-penyakit asma bronkhial dan yang disebabkan oleh kondisi-kondisi alergi. Di Arab Saudi dan negara-negara tetangganya telah menggunakan ekstrak nigella sativa sebagai obat anti asma bronchial. Indikasi ini juga bersamaan dengan penggunaannya sebagai pengobatan topical (pengobatan melalui jaringan kulit) untuk mengatasi keluhan nyeri dan kekakuan pada sendi-sendi tulang tubuh.
Salah satu studi yang dilakukan oleh Houghton et al pada hewan uji tikus melaporkan bahwa ekstrak minyak nigella sativa dengan zat aktifnya thymoquinone dapat menghambat aktivitas jalur cyclooxygenase (COX) dan 5-lipooxygenase (5-LOX) dari metabolisme arakhidonat sel-sel leukosit peritonealnya, yang ditunjukkan melalui mekanisme penghambatan dosis dependen formasi thromboksan B2 (Tx-B2) dan leukotriens B4 (LTs-B4). Studi ini kemudian dilanjutkan oleh Mutabagani, El-Mahdi, dan AL-Ghamdi yang memperkuat hasil studinya, bahwa ekstrak minyak nigella sativa memang dapat menghambat aktivitas jalur COX dan 5-LOX dari metabolisme arakhidonatnya tersebut, dan hasilnya relative sebanding dengan efek dari penggunaan indometacine dan aspirine - keduanya termasuk obat antiinflamasi non steroid (AINS).
Menurut Houghton et al dalam salah satu studinya menyatakan bahwa mekanisme antiinflamasi dari ekstrak minyak nigella sativa berhubungan dengan penghambatan pada pembentukan zat (sintesis) eicosanoid, sedangkan mekanisme antinyeri (analgesia) dari ekstrak minyak nigella sativa berhubungan dengan aktivasi reseptor opiate pada system saraf pusat (otak), yaitu reseptor-reseptor supraspinal mu 1 [μ1] (yang dapat menimbulkan efek-efek analgesia [penghilang rasa nyeri], euphoria [rasa senang hati/gembira], dan penurunan suhu [hipotermia]) dan kappa-opioid (yang dapat menimbulkan efek-efek spinal analgesia, depresi [menurunkan frekwensi] nafas, miosis [mengecilkan bola mata/pupil], dan hipotermia), yang mana aktivasi ini dapat diperoleh dari efek antinosiseptik ekstrak minyak nigella sativa, dan juga dari efek-efek antagonis pada obat-obatan naloxone, naloxonazine dan nor-binaltorphimine.
Penulis mendapatkan beberapa pengalaman klinis pada survei sekitar 20 sampai 30 pasien yang mengalami pegal linu (myalgia) dan rematik (rheumatoid arthritis). Alhamdulillah, pasien mengalami penyembuhan rata-rata minimal setelah penggunaan selama 3 sampai 4 minggu. Pengonsumsian habbatus sauda’ (berbentuk kapsul) dengan dosis pemberian 80 – 100 mg/kg berat badan, dibagi dalam 3 kali pemberian dengan cara diminumkan, setelah makan, dan dapat juga dikombinasi dengan minyak zaitun dan madu cair dengan dosis 3 kali dengan takaran ½ sampai 1 sendok teh setelah makan.

8. Sebagai antihistamin
Studi mengenai efek antihistamin pertama kali dilakukan oleh El-Dakhakhany, yang melaporkan bahwa thymoquinone – salah satu zat aktif dari nigella sativa – dapat menghentikan proses penyempitan saluran nafas (bronchospasme) yang telah terinduksi oleh histamin pada musang. Hasil studi lainnya yang dilakukan secara in vitro oleh Chakarvati menunjukkan bahwa nigellone – salah satu polimer karbonil thymoquinone – secara efektif dapat melepaskan histamin dari sel-sel mast (basofil) darah melalui penurunan kadar kalsium intrasel dan penghambatan aktivitas protein kinase C.
Penulis mendapatkan data dari hasil studi ilmiah terbaru berdasarkan penelitian mutakhir pada tahun 2008, yang dilakukan oleh Arantrinita di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang menunjukkan bahwa pemberian habbatus sauda’ (minyak jinten hitam) dengan dosis 30 μ/20 g berat badan pada seekor mencit per hari terbukti dapat menurunkan angka limfosit CD4+ bronchus mencit Balb/C model alergi inflamasi.
Hasil dari studi-studi tersebut juga menunjukkan bahwa efek-efek yang dapat ditimbulkan tersebut, bersamaan dengan efek-efek antiinflamasi dan analgesia, dapat mendukung penggunaan ekstrak nigella sativa untuk pengobatan penyakit-penyakit eksim (dermatitis kontak alergi), asma bronkhial, akibat sengatan kalajengking serta laba-laba, dan akibat gigitan kucing, anjing, serta ular.
Penulis mendapatkan beberapa pengalaman klinis pada survei penyembuhan pasien-pasien yang mengalami batuk-pilek alergi dan biduran (urtikaria), sekitar 40 sampai 50 pasien. Alhamdulillah, setelah satu kali 24 jam mengonsumsi habbatus sauda’ pasien mengalami penyembuhan. Pengonsumsian habbatus sauda’ (berbentuk kapsul) dengan dosis pemberian 80 – 100 mg/kg berat badan, yang dibagi dalam 3 kali pemberian pada pasien dengan cara diminumkan, setelah makan, dan dapat juga dikombinasi dengan minyak zaitun dan madu cair dengan dosis 3 kali dan takaran ½ sampai 1 sendok teh setelah makan.


(Bersambung ke "Peran dan Mekanisme Aksi dari Habbatus sauda’ (Bagian 4)")

Tidak ada komentar: