Selasa, 03 Februari 2009

Terapi Bekam (Cupping Therapy, Al Hijamah, Oxidant Drainage Therapy) dalam Kedokteran Tradisional China. Bagian II



Oleh : Huang Shixi

Sesudah Pembekaman

Melepas kop
Untuk melepaskan kop, maka miringkan kop dengan salah satu tangan dan tekanlahkulit di sekitar kop dengan jari tangan yang lain. Biarkan udara masuk ke dalam kop dan menghilangkan kondisi vakum. Jangan menarik kop dengan kasar sehingga membuat kulit terasa sakit dan menyebabkan nyeri.

Perawatan sesudah terapi bekam
1. Jika daerah yang dibekam terasa gatal, maka jangan digaruk, untuk menghindari infeksi.
2. Beberapa pasien mengalami memar, lepuh, atau perdarahan, di mana semua keadaan tersebut merupakan reaksi normal. Untuk kondisi dengan pola Yang, panas dan ekses, maka memarnya bewarna merah cerah. Untuk pola Yin dan dingin, maka memar bewarna ungu atau merah gelap. Untuk kondisi defisiensi, maka memar bewarna pucat. Untuk kondisi dingin dan lembab, maka bisa terbentuk lepuh.
3. Memar akan diserap oleh kulit sejalan dengan waktu, dan pemijatan yang ringan akan membantu proses tersebut. Beberapa lepuh kecil yang terjadi setelah terapi bekam tidak memerlukan penanganan khusus, namun lepuh yang besar dapat disterilkan terlebih dahulu sebelum ditusuk dengan jarum steril dan kemudian diolesi iodine.
4. Pada metode bekam dengan perdarahan [bekam basah, wet cupping], sebelum kop diangkat, maka gunakanlah kapas yang diletakkan di sekitar mulut kop untuk menyerap darah, dan kemudian bersihkan darah atau nanah dengan kapas steril.

Tindakan pencegahan
Perhatikan tindakan pencegahan berikut ini ketika melakukan terapi bekam.
a. Secara umum lakukanlah bekam pada daerah yang berotot tebal, hindari daerah kulit yang tidak rata dan berambut, karena kop akan mudah lepas.
b. Pilihlah posisi tubuh yang tepat dan ukuran kop yang cocok.
c. Waktu atau lamanya pemakaian kop pada metode meninggalkan kop tidak boleh terlalu lama, umumnya 5 - 10 menit untuk kebanyakan kasus.
d. Hati-hati ketika memanaskan kop, jangan sampai membakar atau membuat kulit panas. Jika terjadi lepuh, rawatlah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
e. Jangan membekam kulit yang mengalami dermatitis, ulkus, bengkak, atau di atas pembuluh arteri dan jantung.
f. Tidak disarankan melakukan bekam di daerah perut, tulang sakrum, dan dada pada wanita yang sedang hamil.
g. Jangan membekam pasien yang mengalami kelainan darah, seperti anemia aplastik, haemophilia, leukimia, dan sebagainya.



(terusin ke : Terapi Bekam (Cupping Therapy, Al Hijamah, Oxidant Drainage Therapy) dalam Kedokteran Tradisional China. Bagian III)

Tidak ada komentar: